Diam bukan berarti kalah dan Mengalah belum tentu kalah

Diam bukan berarti kalah dan mengalah belum tentu kalah, setiap manusia diciptakan dengan segala sifat baik dan buruknya. salah satu di antaranya egois. dimana setiap orang mempunyai keegoisan yang amat kuat. dimana mana akan merasa benar, merasa menang dan tak mau kalah. Apakah kamu juga merasa pernah egois?? tidak munafik saya pun juga memiliki sifat egois. jika setiap manusia menuruti keegoisannya maka kehidupannya akan hancur seketika. Namun pernahkan kamu berfikir keegoisan akan merugikan diri kita sendiri dan terutama orang lain di sekitar kita. Ada saat nya kita mendengarkan, menuruti kata hati orang lain walaupun belum tentu benar. kita hidup tidak bisa tanpa orang lain. untuk itu sebisa mungkin kita saling menghargai apapun yang orang lain katakan atau yang orang lain lakukan. sebisa mungkin kita harus bisa meredam keegoisan dengan diam untuk mengalah. Diam bukan berarti kalah ataupun menyerah, dan mengalah belum tentu kalah, tetapi kita diam untuk menyesuikan diri dan untuk melatih kita untuk selalu bersabar. dengan diam dan mendengarkan setidaknya kita sudah merasa menang. yaaa,, menang. karena kita mampu mengalahkan ego kita walaupun kita benar tapi kita tidak bisa bilang tidak. dan musuh terbesar di hidup kita yang sebenarnya adalah ego kita sendiri bukan orang lain. berusaha berinstropeksi diri belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik itu memang tidak mudah. tapi apa salahnya kita menjadi diam ? jika diam bisa menjadi tenang.

sedikit gambaran untuk kita agar selalu sabar karena diam terkadang merupakan pilihan terbaik disaat hati dan lidah lelah untuk berkata. seperti puisi yang saya tulis dibawah ini.

INGIN

by ; Maretsa Rahma Fitria

Kamu tau?

Pernah suatu kali aku ingin bertukar takdir

Hidup ringan seperti nasehatmu

Hidup bahagia seperti senyum di fotomu

Seperti tanpa beban dan tanpa sakit

Karna terkadang hidup yang kujalani rumit 

Tak jarang juga air mata keluar

Tapi aku harus terlihat baik baik saja

Selalu mekar indah seperti mawar

karena terkadang aku harus bilang "ya"

Untuk semua hal yang tak jarang hatiku berkata "tidak"

Aku cuma punya satu hal

Bahwa selalu ada Tuhan yang tidak pernah ingkar

Akan selalu ada hal baik yang bisa aku dapat

Akan selalu pada saatnya si mawar akan mekar

Tapi sungguh, sekali kali aku ingin bertukar takdir 

Karena hidupku rumit tak sejernih air yang mengalir

Karena hidupku tak sekuat sambaran petir